Denpasar OKEBALI.COM
Di beberapa Gereja Protestan dan Katolik yang terletak di Jalan Surapati, di GBI ROCK Lembah Pujian Denpasar dan lain-lain, nampak pecalang juga Aparat Kepolisian ikut mengamankan dan mengatur arus lalu lintas.
Walaupun Natal itu sendiri puncaknya adalah 24,25,26 Desember 2024. Namun perayaan Natal untuk anak-anak, Pemuda dan Pemudi,juga Natal untuk para Lansia sudah mulai diadakan dibeberapa Gereja di Bali.
Foto : Di lobi-lobi hotel di Bali berhiaskan Pohon dan suasana Natal
Suasana ceria, meriah dan sukacita menghiasi Perayaan tersebut dengan pertunjukan drama Natal, musik lagu-lagu Natal dan tarian anak-anak dan remaja membuat semua lapisan masyarakat beragama Nasrani sukacita menyambut kedatangan Sang Juru selamat. YESUS KRISTUS.
Sukacita Natal juga dirasakan di Mall-mall, Supermarket, dan rumah tinggal umat Kristiani dengan berbagai Pohon Natal mulai ukuran raksasa sampai yang terkecil dengan kerlap KerLip lampu warna-warni dan asesoris Natal yang sangat indah.
Juga di cafe-cafe yang menyuguhkan live musik. Walaupun para musisi yang sebagian besar beragama Non Kristen,juga ikut bersuka cita membawakan lagu-lagu Natal dengan berbagai versi (Rock,Jazz dan blues). Inilah satu bukti di Pulau Bali tercipta satu hubungan dan toleransi yang sangat baik antar umat beragama.
Foto : Mall-mall di Bali berhiaskan Pohon Natal dengan asesoris dan lampu yang indah
“Tak ada sekat,tak ada jarak antara Hindu,Muslim,Kristen,Budha dan Konghucu,kita semua bersaudara” ucap salah seorang Pecalang I Made Sutrisna .
“Nanti kita bertugas sampai sesi terakhir,” ujar dia. Di lokasi, terlihat para jemaat yang masuk ke gereja, sebelumnya diperiksa terlebih dahulu dengan metal detector oleh Petugas POLDA Bali dibantu Pecalang.
Pesan dari Pendeta Stefanus Kambuaya “Melalui NATAL tercipta Cinta Kasih dan kerukunan serta kedamaian antar umat beragama, karena TUHAN YESUS cinta segala Bangsa” tuturnya