OKEBALI.COM Nusa Dua Bali
Bali, 16 November 2022 – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu dan melakukan diskusi secara langsung dengan Pendiri sekaligus Direktur Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) Dr. Robin Zeng di sela-sela kegiatan KTT G20, di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort (14/11). Pertemuan ini dalam rangka membulatkan visi bersama dalam pengembangan ekosistem baterai listrik kendaraan di Indonesia.
Menteri Investasi menyatakan perlu dilakukannya perubahan dari penggunaan energi yang bersumber dari fosil dan batubara menuju ke energi terbarukan yang menjadi tuntutan global untuk memberikan warisan bagi generasi ke depan. Indonesia sebagai salah satu negara pengahasil nikel terbesar di dunia, memainkan peran cukup penting pada pengembangan ekosistem baterai listrik ini. Selain itu, harga nikel di Indonesia 40% lebih rendah dari harga nikel dunia. Hal ini menjadikan Indonesia negera tujuan yang tepat untuk pengembangan ekosistem baterai listrik.
“Harga nikel di Indonesia yang cenderung lebih murah dari nikel dunia ini merupakan strategi yang baik bagi bisnis. Ditambah, pemerintah saat ini fokus pada hilirisasi baterai dan ekosistem pendukung. Saya tidak setuju dengan aturan kendaraan EV (Electric Vehicle), yang mengharuskan pabrik baterai berdekatan dengan pabrik rakitan mobil, sehingga tidak memberi ruang bagi wilayah yang hanya mempunyai sumber daya alam untuk mengembangkan baterai” ungkap Bahlil
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur CATL juga menyatakan persetujuannya terhadap apa yang diungkapkan Menteri Investasi terkait keputusan untuk mencapai win-win solution. CATL juga mengapresiasi strategi Pemerintah Indonesia yang menetapkan harga nikel rendah dalam rangka menarik investasi masuk dan juga memastikan teknologi kedepan baterai tetap menggunakan nikel, bukan teknologi lain. CATL juga melihat adanya peluang untuk daur ulang baterai berbasis nikel yang dapat didaur ulang sampai 90%.
“Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang menetapkan harga nikel rendah untuk mendukung investasi baterai mobil listrik. Kami juga melihat adanya peluang untuk dilakukan daur ulang pada baterai dari nikel ini. Kami mengharapkan adanya diskusi lebih lanjut dengan pihak dari Kementerian Investasi terkait minat investasi kami” jelas Robin.
Menteri Investasi berkomitmen untuk membantu CATL secara penuh, termasuk perihal percepatan perizinan dan pemberian insentif yang mana wewenang tersebut sudah diamanatkan Pemerintah Indonesia kepada Kementerian Investasi/BKPM. Menteri Investasi juga menegaskan agar pihak CATL cukup menghubungi Kementerian Investasi apabila mengalami kendala pada investasinya di Indonesia, bukan pihak lain.
(Ukie/As)