Denpasar OKEBALI.COM
Berbagai kegiatan untuk mempersiapkan hari raya Galungan dan Kuningan, di mana umat Hindu merayakan kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Kejahatan) tampak di setiap rumah tangga umat. Janur-janur mulai dipesan, peralatan persembahyangan juga dipersiapkan.
“Kebutuhan sarana dan prasarana bahan-bahannya itu semua agak mahal sekarang tapi bagaimanapun juga karena itu sudah kewajiban dan tanggung jawab sebagai umat Hindu ya harus dilaksanakan Galungan itu dengan rasa hikmah dan tulus,” ujar Bli Kadek kepada OKEBALI pada hari ini Senin (23/9/2024).
“Denpasar biasanya sih mulai besok mungkin ya, atau dalam dua hari sudah mulai lengang pulang kampung semua kayanya,” tambahnya. Dan beberapa umat Harus Hindu mulai sibuk pagi ini memasang dan menghias Penjor dirumah masing-masing.
Namun ada yang memasang sore nanti atau besok pagi saat Penampahan Galungan . Hal tersebut terjadi karena waktu yang tersedia bagi Umat Hindu karena kesibukan masing-masing.
Ada hal yang secara khusus disyukuri oleh umat Hindu di Bali pada perayaan Galungan kali ini, yaitu kembalinya keseimbangan dan damai pada alam skala dan niskala. Umat Hindu meyakini keseimbangan ini akan menjadikan manusia lebih damai apalagi menyambut Pilkada esok . Umat Hindu percaya semua berjalan dengan Aman,Damai dan menyambutnya dengan penuh Sukacita.
Umat Hindu melakukan Ibadah dan persembahyangan saat Hari Raya Galungan
Saat kami menelusuri jalan seputar Denpasar, Kuta,Canggu dan Sanur juga dipasar-pasar Traditional pagi tadi. Penjor dengan berbagai macam Asesorisnya mulai banyak terpasang yang membuat suasana di Bali menjadi indah dan Nuansa Budaya Bali dan Umat Hindu sangat terasa.
Pasar-pasar tradisonal mulai dipenuhi warga, terutama kaum wanita untuk belanja kebutuhan hari raya. Umat Hindu di Bali biasanya merayakan Galungan dengan semarak. Rumah-rumah mereka akan dihiasi penjor. Tentu saja, mereka juga melakukan persembahan kepada Sang Hyang Widhi dengan segala manifestasinya.
Selamat mempersiapkan Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024 dan mari jadikan Hari Raya tersebut mempererat tali persaudaraan antar umat beragama. Sehingga semua masyarakat yang ada Bali merasakan Damai,Aman dan saling mencintai juga saling menghormati tanpa pandang bulu .