Buleleng OKEBALI.COM
Melansir dari Website resmi Turyapada Tower yang beralamat URL www.turyapada.baliprov.go.id. telah resmi diluncurkan Pemprov Bali, kehadiran Turyapada Tower untuk mendukung informasi terkait menara ikonik yang memadukan teknologi dan budaya Bali.
Pembangunan tahap I Turyapada Tower di Kabupaten Buleleng telah rampung 100% dan berhasil mengatasi blank spot diwilayah Bali utara tersebut.
Tower ini juga menjadi destinasi wisata dengan wahana seperti jembatan kaca dan pemandangan 360 derajat.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya usai meluncurkan website dan soft opening kunjungan masyarakat ke Turyapada Tower yang dirangkaikan dengan acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di Gedung Kertha Sabha, Areal Kediaman Resmi Gubernur Bali, Jumat (27/12)2024.
Dikatakan, untuk kunjungan, masyarakat wajib mendaftar melalui website www.turyapada.baliprov.go.id.
Selama masa soft opening, jumlah pengunjung dibatasi 30 orang di pagi hari dan 30 orang di sore hari. Selama masa soft opening pengunjung tidak dikenakan tiket masuk atau gratis.
“Daripada rusak ga pernah dipakai, tahap pertama kan sudah selesai sekarang tahap pemeliharaan kita buka, tapi terbatas satu hari hanya 60 orang. Pagi 30 sore 30 dan gratis,” ujarnya.
Masyarakat juga diberikan kesempatan secara gratis untuk menikmati panorama dari atas menara dengan ketinggian total 1.521 mdpl itu.
“Dan yang penting, saya bilang ini gratis setelah nanti soft opening, dan saya minta izin Pak Ketua DPR, kita gratiskan dulu, biar masyarakat menikmati dan itu uang dari masyarakat pak,” kata Pj. Gubernur Bali SM. Mahendra Jaya.
Menara Turyapada ini dilengkapi dengan fasilitas jembatan kaca, planetarium, view 360 derajat, dan skywalk. Mahendra Jaya mengatakan, tower itu jadi solusi blank spot siaran televisi yang selama ini harus menggunakan parabola.
“Dari atas kita bisa melihat tiga danau dengan pemandangan luar biasa dengan wahana seperti jembatan kaca dan pemandangan 360 derajat,” ujarnya.
Turyapada Tower akan menjadi destinasi wisata terpadu di Bali. Dalam pembangunannya, Pemprov Bali mengusung konsep green building yang mencerminkan hubungan alam dan kebudayaan Bali.
Konstruksi menara yang dibangun seluas 13.767,7 m2, terbagi dalam enam zona yakni, zona edukasi, zona komunal, zona komersial (UMKM), zona rekreatif, zona pengelola, dan zona perkebunan.
Menara ini dilengkapi dengan kebun bunga, kebun buah, area bermain anak, glamping, flying fox, UMKM, dan restoran.
Turyapada Tower didesain khusus dengan koefisien ketahanan gempa tertinggi 1.0 G dengan kekuatan hidup struktur minimal 500 tahun. Turyapada Tower berlokasi di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng, Bali.