Denpasar OKEBALI COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menilai pentingnya kehadiran tim Australian Council on Healthcare Standards (ACHS) yang akan melakukan asesmen di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) Bali, demi menjadikan RSBM memiliki standar internasional pada tahun 2025 sekaligus mengangkat nama Bali sebagai destinasi wisata kesehatan di mata wisatawan mancanegara.
Hal itu disampaikan oleh Sekda Dewa Made Indra saat membuka acara International Accreditation by ACHS International, bertempat di RSBM, Denpasar, pada Selasa (23/7).
Menurut birokrat asal Desa Pemaron, Buleleng tersebut, RSBM sudah memiliki tingkat akreditasi paripurna atau tertinggi di tingkat nasional. “Akan tetapi, Pemprov menuntut lebih karena sejak awal berdirinya RS ini tidak hanya melayani masyarakat lokal, namun juga wisatawan mancanegara, apalagi letaknya di Sanur, di Kawasan wisata,” jelasnya kepada awak media pada kesempatan wawancara.
Ia mengatakan Pemprov Bali menargetkan standar Internasional bisa keluar pada tahun 2025. “Proses Akreditasi sedang berlangsung dan astungkara tahun 2025 kita sudah mempunyai standar itu (internasional-red),” imbuhnya. Dikarenakan bisa mengangkat kepercayaan wisatawan mancanegara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RSBM. “Maka ini juga untuk meyakinkan wisatawan mancanegara, sekaligus mengangkat kelas RS ini,” tambahnya.
Ia melanjutkan peluang wisata kesehatan ke depan semakin tinggi, apalagi dilihat tren kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali juga semakin meningkat, begitu juga kualitas wisatawan yang juga ikut naik. Tidak dipungkiri, menurutnya banyak orang melakukan perjalanan wisata sekaligus untuk menikmati layanan kesehatan atau dikenal dengan Health Tourism. “Maka kita tangkap peluang tersebut. Untuk menangkap peluang itu RSBM harus mengangkat dirinya agar masyarakat terutama wisatawan mancanegara juga percaya,” jelasnya.
Selain itu, ia juga berharap ke depan masyarakat Bali dan Indonesia tidak pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan, karena sebentar lagi Bali juga akan punya RS yang berstandar internasional.
Dalam laporannya Direktur RSBM dr. I Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya, M.Kes melaporkan jika RSBM sudah memiliki standar internasional yang mencakup kualitas pelayanan, keamanan hingga kepuasan pasien. Akan tetapi belum terakreditasi meskipun sudah dilakukan, sehingga untuk menaikkan kepercayaan internasional diperlukan akreditasi.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa RSBM sudah diisi dengan tenaga-tenaga yang kooperatif dan profesional, namun masukan yang konstruktif dari asesor juga amat diperlukan guna meningkatkan kualitas Rumah Sakit.
Sementara Ketua Tim Asesor dari ACHS Timothy Gardner mengatakan bahwa ACHS merupakan mitra peningkatan kualitas layanan kesehatan yang terpercaya bagi organisasi-organisasi kesehatan di seluruh dunia. ACHS hingga saat ini fokus pada kualitas pelayanan RS. Mengenai RSBM ia pun mengakui bahwa RS ini sudah memiliki standar yang bagus, namun agar dipercaya di seluruh dunia, maka RSBM memerlukan akreditasi dari organisasi terpercaya.”