Foto: Ronny pangemanan ” ekspektasi fans Garuda sangat tinggi , kuasai dulu Asia baru Dunia
Jakarta OKEBALI.COM
Beberapa pengamat sepak bola menyoroti kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 sebagai hasil yang menyakitkan, tetapi juga memberikan sejumlah pandangan yang beragam. Banyak yang melihat kekalahan dari Irak pada Oktober 2025 sebagai akhir dari perjalanan yang sulit, tetapi ada pula yang menilai performa Garuda sudah menunjukkan peningkatan signifikan.
Berikut rangkuman tanggapan dari para pengamat:
Performa yang meningkat, hasil akhir yang mengecewakan
Beberapa pengamat menilai performa timnas saat menghadapi Irak lebih baik dari saat melawan Arab Saudi, meski hasilnya tetap kalah. Timnas dianggap bisa memberikan perlawanan yang ketat kepada tim dengan peringkat lebih tinggi.
Foto: Christiano Ronaldo ” Indonesia Is The Hidden Danger bagi dunia sepakbola, harap sabar
Pemain naturalisasi Jay Idzes mengungkapkan bahwa pemain juga menyalahkan diri sendiri atas kegagalan tersebut, yang menunjukkan adanya evaluasi internal di tim.
Evaluasi terhadap kinerja pelatih Patrick Kluivert
Mantan pemain timnas Peri Sandria, pengamat sepak bola Gita Suwondo, dan Ketua Paguyuban Suporter Timnas Ignasius Indro, sebelum laga melawan Irak, sudah membahas penyebab kekalahan dari Arab Saudi.
Setelah kekalahan dari Irak, tagar #KluivertOut sempat menggema di media sosial, menunjukkan adanya kekecewaan dari sebagian suporter.
Namun, ada juga perdebatan apakah Kluivert layak dipertahankan, dengan beberapa pihak meminta PSSI untuk bersabar dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Pengamat lain membandingkan kinerja Kluivert dengan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong, dan meminta PSSI mengevaluasi.
Analisis taktik dan pertandingan
Pengamat sepak bola Ronny Pangemanan menyebut beberapa skenario yang bisa membawa Indonesia lolos, tetapi syaratnya adalah menang melawan Irak. Skenario itu tidak terjadi setelah Indonesia kalah tipis. Pengamat juga mengidentifikasi bahwa taktik atau game plan Timnas tidak berjalan mulus, terutama saat menghadapi Arab Saudi, dan gagal memanfaatkan momentum pertandingan.
Pencapaian dan tantangan ke depan
Meskipun gagal lolos, ada pertanyaan apakah pencapaian timnas di bawah Kluivert sudah termasuk yang terbaik. Kegagalan ini dianggap sebagai sebuah pengalaman berharga bagi para pemain muda.
Foto :Hajime Moriasu” Indonesia adalah Raksasa Tidur yang siap mengguncang dunia
Pengamat seperti Gita Suwondo dan Peri Sandria mencoba menumbuhkan kembali semangat pemain dan suporter menjelang laga penentu melawan Irak.
Secara keseluruhan, tanggapan para pengamat mencerminkan adanya evaluasi yang mendalam, mulai dari kinerja pelatih hingga mentalitas pemain. Hasil akhir memang mengecewakan, tetapi proses dan potensi tim tetap dianggap positif oleh beberapa pihak.
Pelatih Jepang Hajime Moriasu juga nenyampaikan pesannya pada Fans Timnas Indonesia dan Ketum PSSI Erick Thohir. “Membangun tim sepakbola hebat bukan dibangun dalam 1- 5 tahun, tapi butuh waktu yang cukup untuk membangunnya. Saya butuh waktu 10-15 tahun untuk membangun tim kuat di Asia dan Dunia” tutur Hajime Moriasu
Tahun 2000 bahkan beberapa pelatih dari Eropa dan Brasil pernah melatih Timnas Jepang,salah satunya bintang Brasil “ZICO” tapi saat itu Jepang jadi bulan-bulanan tim Eropa dan Amerika latin ” tambah Hajime Moriasu.
“Ekspektasi yang terlalu tinggi dari fans Garuda dan PSSI untuk langsung lolos ke Piala dunia justru menjadi beban berat buat pelatih dan pemain. Programkan Timnas Indonesia menjadi Raja Asia dulu,kalau itu berhasil baru ke jenjang lebih tinggi yaitu Piala Dunia” tutur Ronaldo bintang Portugal yang sekarang bermain di Arab Saudi
Timnas Indonesia adalah “The Giant sleep” dan saya boleh mengatakan ” The Hidden Danger” bagi sepakbola Asia dan Dunia. Indonesia patut bersyukur punya sejarah sangat panjang dengan Negeri Belanda,sehingga banyak pemain keturunan Indonesia yang ada di Belanda yang potensial disana ” tutup Ronaldo.
Jadi fans Garuda harap bersabar, persiapkan dengan matang untuk Piala ASIA dan Piala Dunia 2030.