OKEBALI.COM Nusa Dua Bali.
Nusa Dua Bali, 15 November 2022-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Sekretaris Parlemen Negara Bagian Australia Barat Jessica Jane Shaw di Nusa Dua, Bali (13/11). Dalam kesempatan ini, Pemerintah Indonesia ingin mendorong terciptanya aliansi strategis antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam hal mendorong hilirisasi dan energi baru terbarukan untuk pengembangan ekosistem industri baterai listrik.
Bahlilmenjelaskan bahwa saat ini Indonesia berkomitmen mendorong investasi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik yang terintegrasi. Menurut Bahlil, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat hubungan perekonomian, khususnya dalam hal investasi. Indonesia dan Australia memiliki kekuatan di sektor pertambangan, di mana Australia memiliki keunggulan sebagai penghasil lithium terbesar di dunia.
Lebih lanjut,Bahlil menjelaskan bahwa 40% komponen kendaraan listrik adalah baterai. Sedangkan, bahan baku penting dalam baterai yaitu nikel, mangan, cobalt, dan lithium. Adapun bahan baku lithium merupakan bahan mineral yang tidak dimiliki oleh Indonesia.
“Indonesiamemiliki pasar yang besar dalam industri kendaraan listrik dengan pemain-pemain global besar yang sudah berinvestasi seperti LG, Foxconn, CATL. Ini merupakan sebuah peluang besar yang dapat dijajaki antara Indonesia dengan Australia dengan konsep saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan perekonomian kedua negara”, ujar Bahlil.
Jessicamenyambut positifapa yang disampaikanolehMenteri Investasi. Menurutnya, dengan adanya 50% cadangan lithium dunia di Australia Barat, serta letak geografis Australia yang strategis terhadap Indonesia, hal ini merupakan langkah tepat untuk Indonesia untuk memperoleh bahan baku lithium dari Australia dan bersinergi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Seperti Indonesia, Pemerintah Australia juga memiliki ketertarikan dalam hal hilirisasi. Sehingga, ada peluang untuk melakukan kolaborasi dan sharing knowledgeantara kedua negara,” ujar Jessica.
Menteri Investasi menyambut baik usulan perjanjian kemitraan tersebut, di mana tujuan akhirnya adalah kedua negara menjadi powerhousedalam ekosistem rantai pasok baterai kendaraan listrik yang dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. Menindaklanjuti pertemuan ini, Kementerian Investasi akan membentuk tim khusus untuk mengeksplorasi peluang kerja sama Indonesia dengan Australia tersebut.
Berdasarkan data triwulan III 2022, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi asal Australia sebesar USD 0,2 miliar dan menempati peringkat ke-10. Secara akumulatif sejak 2017-September 2022, realisasi investasi Australia mencapai USD 2,37 miliar. Adapun sektor realisasi investasi asal Australia sejak tahun 2017 tersebut didominasi pada sektor pertambangan sebesar USD 1,28 miliar (54,1%), industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar USD0,8 miliar (8,3%), serta hotel dan restoran sebesar USD0,18 miliar (7,4%).
(Ukie/As)