OKEBALI.COM Januari 2023 Perayaan Tahun Baru Imlek di Bali berlangsung Tertib ,aman dan syahdu. Ini tak lepas dari kerja keras Aparat Kepolisian dan masyarakat Bali yang ikut menjaga keamanan para umat yang beribadah di VIHARA Satya Dharma dan VIHARA lainnya.
Pewarta bersama team Progworld (Prince Ade Karang,Ningrat Karang,,Sugi) Kami datang siang itu sebagai bentuk toleransi ikut merasakan kebahagiaan umat Konghucu,Budha dan Tao merayakan Tahun baru IMLEK 2023. Siang itu suasana lebih lengang karena kemaren 22 Januari 2023 adalah puncak Perayaan Tahun Baru Imlek dan VIHARA Satya Dharma dan VIHARA penuh sesak para umat beribadah mengucap syukur atas BERKAHNYA.

Kenapa IMLEK identik dengan warna merah?
Konon, ini semua bermula dari sebuah legenda mengenai Nian, seekor binatang buas yang meneror penduduk desa setiap Tahun Baru Imlek dengan memakan tanaman, ternak, hingga anak-anak.
Namun, penduduk desa tahu kalau lembu jantan berkepala singa ini takut pada tiga hal, yaitu api, kebisingan, dan warna merah.
Dengan ini, Nian berhasil ditaklukkan dengan mudah. Sejak saat itu, warna merah dianggap sebagai pembawa keberuntungan dan rejeki menurut tradisi Imlek.
Kami juga sempat berbincang dengan pengunjung VIHARA dari Surabaya dan Jakarta yang kebetulan sedang berlibur ke Bali
Menurut pengunjung yang tidak mau disebut namanya Disebutkan dalam China Highlight, lambang kelinci adalah simbol umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Tahun 2023 diprediksi menjadi tahun harapan.
Dan yang terpenting kita saling menghormati dan menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama Demikian tukas mereka pengunjung dari Surabaya dan Jakarta yang khusus datang beribadah di VIHARA Satya Dharma bersama keluarganya.
Segenap management Okebali.com mengucapkan Xie Nien Khuai le ,Gong Xi Fa Chai untuk semua masyarakat yang merayakan. Melalui IMLEK kita jaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama.
OBC/UN