OKEBALI.COM Nusa Dua Bali
Bali, 15 November 2022 – Masih di sela-sela rangkaian perhelatan G20 Summit, Menteri
Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan
dengan Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil dan Pembangunan Ekonomi
Kanada Mary Ng pada hari Selasa (15/11) untuk mengeksplor peluang kerja sama kedua negara dan
utamanya berkolaborasi untuk optimalisasi sumber daya alam secara berkelanjutan.
Sebagai sesama negara yang kaya akan hasil pertambangan khususnya nikel, Menteri Investasi Bahlil
mengusulkan inisiatif mendirikan organisasi negara-negara penghasil nikel seperti OPEC (The
Organization of the Petroleum Exporting Countries) untuk mengoordinasikan dan menyatukan
kebijakan komoditas nikel. Apalagi, Indonesia saat ini sedang memprioritaskan hilirisasi sumber daya
alam dalam rangka pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Selama ini yang kami lihat, negara-negara industri produsen kendaraan listrik melakukan proteksi.
Akibatnya, negara penghasil bahan baku baterai tidak memperoleh pemanfaatan nilai tambah yang
optimal dari industri kendaraan listrik. Melalui kolaborasi tersebut, kita harap semua negara penghasil
nikel bisa mendapat keuntungan melalui penciptaan nilai tambah yang merata,” ungkap Bahlil.
Bahlil juga menyampaikan komitmen untuk mendukung penyelesaian perjanjian kerja sama ekonomi
Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/IndonesiaCanada CEPA). Menteri Investasi berjanji akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Menteri
Perdagangan dan Menteri Perindustrian untuk mengakselerasi penyelesaian Indonesia-Canada CEPA
tersebut.
Menyambut baik usulan Menteri Bahlil, Menteri Mary menyampaikan bahwa pekerjaan rumah
selanjutnya adalah kedua negara untuk bekerja bersama dan mengeksplorasi peluang kolaborasi
dimaksud. Kedua negara sudah memiliki visi yang sejalan terkait optimalisasi sumber daya alam secara
berkelanjutan yang juga memberikan benefit secara ekonomi. Pemerintah Kanada juga menginisiasi
transisi ekonomi ke arah ekonomi hijau berkelanjutan, terutama dalam hal menciptakan lapangan pekerjaan hijau.
Pada prinsipnya, kami meyakini bahwa kolaborasi perlu dilakukan dengan partner yang dapat
dipercaya, dan Indonesia termasuk partner yang tepat,” ungkap Mary.
Mary juga menambahkan terkait dengan keberlanjutan negosiasi CEPA dengan Indonesia. Pemerintah
Kanada akan menciptakan sebuah kerangka yang akan memberikan investor kepastian dalam
melakukan usahanya di Indonesia, sehinggga dapat meningkatkan kepercayaan dan minat investor
asal Kanada dalam berinvestasi di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, Kanada menduduki peringkat ke-19 dalam realisasi
investasinya yang mencapai USD954,7 juta selama periode
2017 sampai dengan Triwulan III tahun 2022 Sektor dengan realisasi investasi terbesar dari Kanada adalah sektor pertambangan (90%) disusul sektor industri logam dasar (3%) kemudian hotel dan restaurant (2%)
(Ukie/As)