Jakarta OKEBALI.COM
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadapi dilema dalam menjalankan perannya, sebagaimana diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji.
Menurut Sarmuji, posisi seorang wakil presiden memang serba salah: terlalu aktif bisa dianggap ambisius, sementara terlalu pasif bisa dianggap tidak berkontribusi.
Ia menyatakan, “Jadi wakil itu kadang serba salah. Terlalu maju salah, ketinggalan juga salah. Terlalu muncul juga nggak baik, tenggelam sama sekali juga buruk.”
Meskipun demikian, Sarmuji menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan keleluasaan kepada Gibran untuk berperan sesuai porsinya.
“Untungnya Pak Prabowo orangnya juga nggak ribet dan nggak baper. Enggak membatasi peran wapresnya, jadi Wapres Gibran bisa ambil peran sesuai porsinya,” tambahnya.
Gibran baru-baru ini mengunggah dua video monolog di kanal YouTube pribadinya, membahas isu-isu seperti bonus demografi dan keberhasilan Timnas U-17.
Namun, video tersebut menuai beragam reaksi dari publik, dengan jumlah dislike yang signifikan.
Sebagian pihak menilai langkah Gibran sebagai upaya untuk tetap relevan dan membangun citra menjelang Pemilihan Presiden 2029.
Pengamat politik Agung Baskoro berpendapat bahwa melalui video tersebut, Gibran ingin menunjukkan bahwa peran wakil presiden bukan sekadar “ban serep”, melainkan memiliki kontribusi nyata dalam menanggapi isu-isu kekinian.
Sementara itu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menganggap wajar langkah Gibran dalam menyampaikan pandangannya melalui video monolog.
Ia menyatakan, “Wajar saja Wapres berbicara, itu wajar aja. Biasa saja sih.”
Dengan berbagai pandangan tersebut, posisi Gibran sebagai wakil presiden tetap menjadi sorotan publik, terutama dalam menentukan sejauh mana ia harus tampil aktif tanpa menimbulkan persepsi negatif.